Text
Peran Individu, Rumah Tangga dan Pelayanan Kesehatan Dasar terhadap Status Gizi Buruk pada Balita di Indonesia (The Role of Individual, Household and Health servives at Primary Health Care to The Status of Malnutrition in Children Under Five Years in Indonesia)
Periode emas yang sering disebut sebagai ‘window of opportunity’ terjadi pada lima tahun pertama kehidupan. Penelitian ini menganalisis peran berbagai tingkat pengamatan yakni komposisional (individu) dan kontekstual (rumah tangga dan pelayanan kesehatan dasar tingkat kecamatan) terhadapstatus gizi buruk di Indonesia. Metode penelitian adalah observasional dengan rancangan potong lintang, menggunakan data Rifaskes 2011 dan Riskesdas 2010. Tiga tingkatan sampel yaitu individu balita; rumah tangga yang memiliki balita; dan pelayanan kesehatan di Puskesmas tingkat kecamatan. Analisis menggunakan pemodelan multilevel regresi logistik dengan program stata. Dari hasil analisis diperoleh bahwa tingkat rumah tangga berperan paling besar (42,5%), diikuti peran tingkat individu(41,8%) dan pelayanan kesehatan tingkat kecamatan (15,7%). Pada tingkat individu yang berperan pada gizi buruk adalah konsumsi energi-protein kurang dari kecukupan (OR: 1,58), Imunisasi tidak lengkap (OR: 1,47) dan penimbangan tidak rutin (OR: 1,37). Balita di rumah tangga dengan kondisi: ibu tidak tamat SMP, mempunyai anak ≥ 3 orang, dan penanganan sampah kurang baik berisiko 5,36 kali mengalami gizi buruk. Di tingkat Puskesmas kecamatan, variabel yang berperan adalah pembuatan laporan yang kurang baik. Balita yang tinggal di kecamatan berisiko, berpeluang 2,5 kali mengalami gizi buruk. Dapat disimpulkan bahwa status gizi buruk pada balita di Indonesia ditentukan oleh faktor kontekstual, selain faktor komposisional.
No other version available