Text
Bunga Rampai Wasting Bencana Bagi Sumber Daya Manusia Tantangan Indonesia Maju Tahun 2045
Visi tahun 2045 telah dideklarasikan sebagai visi 100 tahun Indonesia yang harus dicapai. Untuk mencapai kesana, masih menyisakan persoalan gizi masyarakat yang harus diselesaikan sebagai prasyarat kualitas sumber daya manusia unggul. Salah satunya soal Wasting. Gangguan kekurangan gizi akut parah atau severe wasting masih ditemui di Indonesia. Ini menjadi beban untuk bersaing dengan negara lain jika tidak segera diatasi.
Buku ini merupakan bunga rampai dengan judul “Wasting Bencana Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia Maju 2045” menyajikan sejumlah tulisan yang mengulas berbagai permasalahan wasting di Indonesia. Angka prevalensi wasting saat ini masih diatas 5 persen dan terdapat lebih dari 80 kabupaten/kota yang prevalensinya ≥15%, menandakan wasting masih menjadi bencana gizi di Indonesia. Buku ini mengungkap wasting memerlukan penanganan yang cepat dengan deteksi permasalahan melalui pendataan yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkala yaitu melalui surveilans.
Tujuan penulisan untuk menambah referensi mengenai wasting di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan di berbagai tingkatan, peneliti, akademisi, praktisikesehatan, dan masyarakat secara umum. Setiap artikel dalam bunga rampai ini dapat berdiri sendiri dan dibaca terpisah dimulai dari gambaran umum isu yang diangkat hingga berakhir pada kesimpulan ataupun rekomendasi atas isu tersebut. Kunci untuk Indonesaia keluar dari bencana dengan mempersiapkan balita sebagai generasi penerus. Buku ini memberikan rekomendasi melalui peningkatan capacity building kader agar mampu memberikan penyuluhan dan pemahamam kepada ibu balita di posyandu di daerah yang masih tinggi angka kejadian wasting.
Perlu adanya bantuan pangan untuk wilayah kabupaten yang prevalensi wasting >15 persen, karena diperkirakan pada wilayah tersebut banyak muncul kasus balita gizi buruk (severely wasted). Lainnya lewat penguatan surveilans dan pemberdayaan masyarakat.
No other version available