Text
Potensi Kurkumin dan Pentagamavunon-0 sebagai Anti Viral Dengue-2
More than 40% of the world's population who live in tropical and subtropical regions at risk for dengue infection. Specific and effective antiviral therapies to treat dengue infection has not been found yet. Many researches proved that curcumin has preventive activity againts viruses, such as vasicular stomatis (VSV), HSV 1 and 2, parainfluenza-3, reovirus-1, feline corona virus, feline herpes virus. Curcumin also known to perform the inhibition of ubiquitin - proteasome system that decrease
the production of Japanese encephalitis in neuroblastoma cells. Pentagamavunon-0 (PGV-0) is expected to have better activity than curcumin.
This study aims to determine the cytotoxic effect and the potential of curcumin and PGV-0 as antiviral Dengue-2 on vero cells. Including experimental study. Cytotoxic test performed to obtain a safe concentration of curcumin and PGV-0 on vero cells followed by antiviral test using immunocytochemistry SBPC (Streptavidin Biotin Peroxidase Complex).
The results showed that the safe concentrations for curcumin is 6.25 ppm and PGV-0 is 1.5625 ppm based on cytotoxic test to vero cell. The positive rate from Immunocytochemistry test showed that no significant difference between curcumin and PGV-0 treatment. However, when compared with the positive control results are significantly different. We concluded both curcumin and PGV-0 can reduce the positive rate caused Dengue-2 infection at one day incubation.
ABSTRAK:
Lebih dari 40 % populasi dunia yang tinggal di daerah tropis dan subtropis mempunyai risiko untuk terjangkit infeksi Dengue. Terapi yang spesifik dan efektif untuk mengobati infeksi Dengue belum ditemukan. Kurkumin terbukti memiliki aktivitas preventif terhadap beberapa virus, antara lain:
vasicular stomatis (VSV), HSV 1 dan 2, parainfluenza-3, reovirus-1, feline corona virus, feline herpes virus. Kurkumin juga diketahui mampu melakukan penghambatan sistem ubiquitin-proteasome yang menyebabkan penurunan produksi Japanese ensefalitis dari sel neuroblastoma yang sebelumnya terinfeksi. Pentagamavunon-0 (PGV-0) diperkirakan memiliki aktivitas lebih baik daripada kurkumin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan mengetahui potensi antiviral Dengue-2 dari kurkumin dan PGV-0 pada sel vero. termasuk penelitian eksperimental. Uji sitotoksik dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi yang aman dari kurkumin dan PGV-0 terhadap sel vero dilanjutkan dengan uji antiviral melalui imunositokimia SBPC (Streptavidin Biotin Peroxidase Complex).
Hasil uji sitotoksik menunjukkan konsentrasi yang aman terhadap sel vero adalah 6,25 ppm untuk kurkumin dan 1,5625 ppm untuk PGV-0. Perhitungan positive rate dari uji imunositokimia pada sel vero yang diinfeksi Dengue-2 inkubasi 1 hari dan diberi kurkumin dan PGV-0 adalah tidak berbeda nyata, namun jika dibandingkan dengan kontrol positifnya hasilnya berbeda nyata. Disimpulkan baik kurkumin maupun PGV-0 mampu menurunkan positive rate akibat infeksi Dengue-2 inkubasi satu hari.
No other version available