Text
Korelasi Kepadatan Anopheles spp. dengan Curah Hujan serta Status Vektor Malaria pada Berbagai Tipe Geografi di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur
East Nusa Tenggara is the province with the highest prevalence of clinical malaria in Indonesia. The highest malaria endemic districk in East Nusa Tenggara Province is East Sumba. The purpose of the research is to describe the correlation of Anopheles spp. density with rainfall index and vector status of malaria in East Sumba Regency. This research is a survey with cross sectional design, Data collected by catching mosquitoes for 12 hours using lures people inside and outside the home. Rainfall data is secondary data from the Department of East Sumba agriculture, to determine the status of test vectors using Enzyme Linked Immunosorbent Assay.
The result showed, though rain season has passed the density of Anopheles spp. is still high. Anopheles spp. were found, include An. vagus, An. barbirostris, An. subpictus, An. sundaicus, An. idenfinitus, An. tesellates, An. macullatus, An. aconitus, An. kochi, An. minimus and An. anullaris. Species that dominate is An. sundacius. The density of Anopheles spp. bites human is more outside the house. The highest density of Anopheles spp. biting inside the house is between 18.00-22.00 and outside the house between 18.00-01.00, resting on the wallis highest between 20.00-23.00 and in the cage between 03.00-05.00. An. subpictus and An. vagus are positive Plasmodium vivax. An. vagus, An. subpictus, An. sundaicus, An. idenfinitus, An. aconitus were antropofilic. In conclusion, rainfall index did not affect the density of Anopheles spp. because of the existence of permanent breeding sites, An. subpictus and An. vagus are positive Plasmodium vivax.
ABSTRAK:
Provinsi Nusa Tenggara Timur menempati urutan prevalensi malaria klinis tertinggi ketiga di Indonesia. Kabupaten dengan endemisitas tinggi di provinsi NTT adalah Kabupaten Sumba Timur, Tujuan penelitian menggambarkan korelasi kepadatan Anopheles spp dengan Indeks Curah Hujan serta status vektor malaria di Kabupaten Sumba Timur. Penelitian termasuk survey research dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan penangkapan nyamuk selama 12 jam
menggunakan umpan orang di dalam dan di luar rumah. Data curah hujan merupakan data sekunder dari Dinas pertanian Kabupaten Sumba Timur untuk menentukan status vektor menggunakan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay.
Hasil penelitian menunjukkan walaupun musim hujan telah lewat namun kepadatan Anopheles spp. masih cukup tinggi. Jenis Anopheles spp. yang ditemukan An. vagus, An. barbirostris, An. subpictus, An. sundaicus, An. indefinitus, An. tessellatus, An. macullatus, An. aconitus, An. kochi, An. minimus dan An. anullaris. Spesies yang mendominasi adalah An. sundaicus. Kepadatan Anopheles spp. menghisap darah manusia lebih banyak di luar rumah. Kepadatan tertinggi Anopheles spp. menghisap darah di dalam rumah adalah antara jam 18.00 - 22.00 dan di luar rumah antara jam 18.00-01.00, istirahat di dinding tertinggi antara jam 20.00-23.00 dan di kandang antara jam 03.00-05.00. An. subpictus dan An. vagus positif mengandung Plasmodium vivax. Beberapa spesies di antaranya An. vagus, An. subpictus, An. sundaicus, An. indefinitus dan An. aconitus bersifat antropofilik. Kesimpulannya adalah indeks curah tidak begitu berpengaruh terhadap kepadatan Anopheles spp kerena tersedianya habitat yang permanen, An. subpictus dan An. vagus positif mengandung plasmodium vivax.
No other version available