Text
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat terhadap Filariasis di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat
Filariasis is still a health problem in Indonesia. It is wide distributed in almost all area of Indonesia. Number of cases reported are increase every year. The aim of this research were to identify the knowledge, attitude and practice related to filariasis and it’s correlation with incidence in North Mamuju District.
This research was conducted in March to November 2011, by using observational and cross-sectional study design. Sample was head of family or family member more than 15 years, which randomly retrieved. The result showed that the knowledge related to filariasis in North Mamuju Regency was still poor although the attitude of the community related to prevention and treatment showed positive response. The community’s practice related to filariasis transmission was still low.
Most of the people were usually out of home at night, slept without bednet, and were not use anti-mosquitoes. The analysis result showed that factor related to filariasis incidence was knowledge of people about agent, symptoms, transmission, prevention and treatment for filariasis.
ABSTRAK:
Filariasis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini menyebar hampir di seluruh wilayah. Dari tahun ke tahun jumlah provinsi yang melaporkan kasus filariasis terus bertambah dan di beberapa daerah mempunyai tingkat endemisitas yang cukup tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat terhadap filariasis dan hubungannya dengan kejadian penyakit tersebut di Kabupaten Mamuju Utara. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai November 2011 dengan disain penelitian observasional menggunakan rancangan cross-sectional study. Sampel adalah kepala keluarga atau anggota rumah tangga yang berumur diatas 15 tahun yang dipilih secara acak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang filariasis di Kabupaten Mamuju Utara masih kurang. Sikap masyarakat terhadap filariasis, baik dalam pencegahan maupun dalam pengobatan, menunjukkan sikap yang cukup positif. Perilaku masyarakat terhadap penularan filariasis masih rendah. Sebagian besar masyarakat mempunyai kebiasaan keluar malam, tidur tidak menggunakan kelambu, dan tidak menggunakan antinyamuk bakar.
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis adalah pengetahuan masyarakat tentang penyebab penyakit, gejala, cara penularan, pencegahan dan pengobatan filariasis.
No other version available