Text
Pengujian Mutu dan Penetapan Kadar Filantin pada Ekstrak Etanol Herba Meniran (Phyllanthus Niruri Linn)
Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) is one of the Indonesian medicinal plant that has long been used by generations for the treatment of various diseases. According to the results of previous research is mentioned that meniran efficacious as antimicrobial, anticancers, improves blood sugar level, lipid profile, liver and kidney function. Meniran contains alkaloids, flavonoids, phenols, coumarins, tannins, terpenoids, and lignans (phyllanthin and hypophyllanthin).
To maintain the traditional medicine preparations remain standardized, it is necessary to test the quality extract and phyllanthin assay.Meniran herbs is derived from the Indonesian Spice and Medicinal Crops Research Institute (ISMCRI), Bogor. The herbs were extracted by maceration using 70% ethanolic solvent. Testing was conducted on the quality testing preceded with the phytochemical screening, extract testing and phyllanthin assay by Thin Layer Chromatography (TLC) densitometry.
The result of this research will be used for the next antitumor research. Phytochemical screening showed that meniran herbs contains tannins, steroids, flavonoids and alkaloids. The test results of meniran extract have met the requirements of Indonesian Herbal Pharmacopeia. The phyllanthin content in the 70% ethanolic extract of meniran herbs is 0,864%.
ABSTRAK:
(Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) merupakan salah satu tumbuhan obat Indonesia yang telah lama digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan berbagai penyakit. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya disebutkan meniran berkhasiat sebagai antimikroba, antikanker, memperbaiki kadar gula darah, profil lipid, fungsi hati dan ginjal. Meniran mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, kumarin, tanin, terpenoid, dan lignan (filantin dan hipofilantin).
Untuk menjaga sediaan obat tradisional tetap terstandar, maka perlu dilakukan pengujian ekstrak dan penetapan kadar filantin. Simplisia herba meniran yang digunakan berasal dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Bogor. Simplisia diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian mutu yang didahului dengan skrining fitokimia, pengujian ekstrak dan penetapan kadar filantin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri.
Hasil dari penelitian ini akan digunakan untuk penelitian antitumor selanjutnya. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa herba meniran mengandung tanin, steroid, flavonoid dan alkaloid. Hasil pengujian ekstrak meniran telah memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia. Kadar filantin dalam ekstrak etanol 70% herba meniran adalah 0,864%.)
No other version available