Text
Faktor Mikroba Penyebab Infeksi Saluran Reproduksi pada Akseptor Intrauterine Device (IUD) di Kota Mataram
Intra-Uterine Device (IUD) disebut juga dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi yang digunakan oleh wanita usia subur yang diinsersi ke dalam vagina. Di Nusa Tenggara Barat jumlah aseptor jenis IUD cukup besar, sedangkan faktor mikroba (bakteri dan jamur) penyebab kemungkinan terjadinya infeksi saluran reproduksi pada aseptor IUD khususnya di Kota Mataram belum pernah dilaporkan.
Tujuan pennelitian untuk mengetahui faktor mikroba (bakteri dan Jamur) penyebab terjadinya infeksi saluran reproduksi (ISR) pada akseptor KB IUD di Kota Mataram. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel yang diperoleh sebanyak 34 responden.
Hasil dari penelitian menunjukkan akseptor IUD pada WUS hampir 77% berumur antara 18–27 tahun, kondisi vagina responden baik sebelum, setelah 1 minggu maupun setelah 1 bulan pemasangan sebagian besar telah mengalami erosi, lendir dan keputihan.Terjadi peningkatan mulai sebelum sampai sesudah pemasangan 1 bulan pada jumlah mikroba (CFU), jumlah WUS yang terinfeksi serta jenis mikrobanya. Mikroorganisme yang tumbuh berasal dari jamur (Candida albicans, Sacharomyces ulvarum, Aspergillus nigerdan Aspergillus fl avus) dan bakteri (Escherichia coli, Staphylococcus albus, Klebsiella ozaeniae, dan Proteus vulgaris). Disamping itu diketahui bahwa jenis mikroba Sacharomyces ulvarum juga menjadi faktor penyebab ISR yang perlu mendapat perhatian, di mana sebelum pemasangan 0% sedangkan setelah 1 minggu dan 1 bulan pemasangan terdapat jenis mikroba yang cukup signifikan (17,65%). Kesimpulan: Akseptor KB IUD pada WUS terjadi peningkatan infeksi mikroba baik dari jumlah maupun jenisnya.
Keywords: mikroba; infeksi saluran reproduksi; akseptor IUD
No other version available