Text
Anopheles vagus sebagai Tersangka Vektor di Indonesia
Malaria masih merupakan salah satu penyakit menular yang sulit diberantas dan merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia termasuk Indonesia. Separuh penduduk dunia berisiko tertular malaria karena hidup di lebih dari 100 negara yang masih endemis malaria. Malaria dapat ditularkan oleh vektor malaria yaitu nyamuk Anopheles sp.
Di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan pengendalian vector yaitu dengan menggunakan larvasida dan pemanfaatan kelambu berinsektisida. Di Indonesia terdapat sekitar 80 spesies Anopheles, sedangkan yang dinyatakan sebagai vektor malaria adalah sebanyak 22 spesies. Diantara 22 spesies, 6 spesies berperan besar dalam penularan malaria di Indonesia. Tulisan ini bertujuan menjabarkan bionomic Anopheles vagus dan kecurigaan sebagai vektor malaria. Metode penulisan ini menggunakan penelusuran literature dengan menelaah buku, artikel dan jurnal ilmiah.
Hasil penangkapan nyamuk di daerah Sumba menggunakan alat uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) menunjukkan bahwa di dalam nyamuk Anopheles vagus positif terdapat Palsmodium vivax. An. vagus memiliki sifat kecenderungan zoofilik, namun sekarang dengan perkembangan peradaban manusia, telah ditemukan adanya Plasmodium di nyamuk tersebut sehingga An. vagus potensial menjadi vektor di masa yang akan datang.
Keywords: ELIZA, Anopheles vagus, Vektor
No other version available