Text
Pemberian Asupan Prelakteal sebagai Salah Satu Faktor Kegagalan ASI Eksklusif pada Pekerja Buruh Industri Tekstil di Jakarta
Salah satu upaya mengurangi risiko kematian bayi adalah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI harus dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak awal kelahiran dan dilanjutkan pemberian ASI eksklusif. Tetapi, upaya ini terhambat karena praktik pemberian asupan prelakteal (prelacteal feeding) pada bayi baru lahir.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian asupan prelakteal bayi baru lahir pada ibu pekerja buruh industri tekstil di Jakarta tahun 2012 sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif para buruh perempuan industri tekstil.
Desain penelitian adalah kualitatif terhadap 27 informan ibu yang memiliki bayi usia 6 sampai 12 bulan, dan bekerja di salah satu pabrik industri tekstil di Jakarta. Data dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD).
Hasil hanya dua orang informan (n=2) yang berhasil memberikan ASI secara eksklusif, selebihnya gagal. Sedangkan terkait pemberian asupan prelakteal, dari 27 informan, terdapat 26 informan (n=26) yang memberikan asupan prelakteal pada bayinya sesaat setelah bayi lahir.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian asupan prelakteal adalah tingkat pendidikan ibu, pengetahuan ibu, tradisi ibu dalam memberikan asupan prelakteal dan dukungan keluarga terhadap pemberian asupan prelakteal.
Kata kunci: asupan prelakteal, ASI eksklusif, buruh perempuan, industri tekstil
No other version available