Text
Epidemiologi Filariasis di Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan hingga tahun 2009 ditemukan jumlah kasus filariasis sebanyak 16 kasus dengan Kecamatan Sembakung sebagai satu-satunya kecamatan endemis filariasis.
Tujuan penelitian adalah mengetahui epidemiologi penyakit filariasis di Kecamatan Sembakung dan penyebarannya pada kecamatan lainnya di KabupatenNunukan. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2009 di Desa Atap, tahun 2010 di Desa Atap dan Pagar Kecamatan Sembakung, dan tahun 2011 di Desa Kalampising Kecamatan Lumbis. Desain penelitian cross sectional dan metode pengambelan sampel menggunakan purposive sampling. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi survei parasitologi, survei entomologi, survei lingkungan, survei PSP dan wawancara mendalam kepada pengambil kebijakan/regulasi pengendalian filariasis.
Hasil penelitian 8 orang positif di Desa Atap (3,51%), 9 orang positif di Desa Pagar (4,5%) dan 5 orang positif di Desa Kalampising (1,78%) terinfeksi mikrofilaria Brugia malayi. Diduga Mansonia annulata dan Mansonia uniformis sebagai suspek vektor filariasis di ketiga desa lokasi penelitian. Kecamatan Sembakung berbatasan langsung dengan Kecamatan Lumbis dengan mobilitas penduduk yang tinggi dimana keduanya memiliki karakteristik wilayah dan kondisi geografis yang sama. Pengetahuan masyarakat masih rendah tentang filariasis, kebijakan pengendalian filariasis tidak didukung oleh ketersediaan anggaran dan SDM yang memadai sehingga mendukung penyebaran kasus filariasis dari Kecamatan Sembakung ke Kecamatan Lumbis.
No other version available