Text
Inkriminasi Vektor Malaria dan Identifikasi Pakan Darah Pada Nyamuk Anopheles Spp di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang
Malaria masih merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Magelang, khususnya di Kecamatan Borobudur. Annual Parasite Incidence (API) dua tahun terakhir sebesar 0,19 pada tahun 2004 dan meningkat 0,34 pada
tahun 2005, menunjukkan status Low Case Incidence (LCI). Kasus malaria di daerah tersebut sehubungan dengan adanya beberapa spesies nyamuk Anopheles yang potensial sebagai vektor malaria. Kompetensi vektorial nyamuk Anopheles di Kecamatan Borobudur belum banyak dilaporkan, khususnya halam hal kerentanannya terhadap Plasmodium dan sifat antropofilik (kesukaan menghisap darah manusia). Berbagai spesies seperti Anopheles aconitus, An maculatus, dan An. balabacensis merupakan tersangka vektor malaria di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: a). mendeteksi antigen protein circum sporozoit P. falciparum atau P. vivax pada nyamuk Anopheles sp dengan teknik Enzyme Linked Immunosarbant Assay (Elisa) dan b). mengidentifikasi pakan darah manusia pada nyamuk Anopheles spp dengan teknik Elisa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2006 di 2 desa HCI yaitu di Giripurno dan Giritengah, Kecamatan
Borobudur. Penelitian dilakukan dengan menangkap nyamuk yang istirahat di dalam dan luar rumah pada malam hari (18.00-12.00) dan pagi hari (06.00-08.00) sesuai dengan metode WHO, 2003. Nyamuk Anopheles spp dipisahkan berdasarkan spesies untuk dihitung kepadatannya. Selanjutnya dilakukan pembedahan ovarium
untuk mengetahui paritasnya (parous atau nulliparous). Anopheles spp parous (4 spesies yaitu Anopheles aconitus, An maculatus, An. balabacensis dan An. barbirostris) diperiksa kondisi abdomennya untuk kepentingan pengujian dengan ELISA. Keempat spesies nyamuk parous (semua kondisi abdomen yaitu unfed, blood fed, half gravid dan gravid) diambil bagian dada-kepala untuk kepentingan Elisa sporozoit). Nyamuk parous dengan kondisi blood fed dan half gravid diambil bagian abdomennya, dipencet di atas kertas Whatman dan digunakan untuk ELISA pakan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa An. aconitus rentan terhadap P. falciparum dengan angka sporozoit sebesar 0,07 % di Giripurno dan sporozoit P. vivax tidak ditemukan, sedangkan di Giritengah, An. balabacensis rentan terhadap P. falciparum dengan angka sporozoit 4,17 % dan sporozoit P. vivax tidak ditemukan. Proporsi An. aconitus menghisap darah manusia (HBI) sebesar 10,34 % di Giripurno dan 5,97 % di Giritengah. An balabacensis dan An. barbirostris menunjukkan HBI sebesar 37,50 % dan 5,88% di Giritengah. Angka paritas dan kepadatan An. aconitus di Giripurno relatif lebih tinggi dibanding di Giritengah, sebaliknya An. balabacensis lebih tinggi di Giritengah dibanding di Giripurno.
No other version available