Text
Model Pengendalian Terpadu Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Salatiga
Salatiga merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang termasuk sebagiai wilayah endemisitas tinggi demam berdarah dengue. Angka Kematian Kasus (CFR) DBD cenderung berfluktuasi yaitu Tahun 2008 sebesar 1,39% pada 72 kasus, Tahun 2009 dengan 109 kasus, CFR 0,92% dan Tahun 2010 terdapat 155
kasus, CFR 0%. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai kegiatan yang strategis sampai saat ini belum optimal dilaksanakan. Alternatif pengendalian vektor DBD pada penelitian ini mengkombinasikan pengendalian kimiawi (pemakaian gorden berisektisida sipermethrin plus etil selulosa) dengan pengendalian
hayati menggunakan predator larva Mesocyclops aspericornis. Pemilihan metode pengendalian berdasarkan kebiasaan nyamuk menggigit orang (antropofilik) di dalam rumah dan beristirahat di tempat-tempat gelap
(fototropi negatif), lembab dan status kerentanan terhadap insektisida serta daya predasi M.aspericornis terhadap jentik nyamuk Ae. aegypti. Tujuan penelitian adalah untuk mengendalikan Ae. aegypti secara terpadu melaluipengendalian hayati (M. aspericornis) dan aplikasi gorden berinsektisida sipermethrin10EC plus etil sellulosa 0,1%. Rancangan penelitian adalah eksperimen semu dengan pre-posttest group design pada penurunan indikator entomologi dan posttest control group design untuk pengujian efikasi gorden berinsektisida sipermethrin plus etil sellulosa terhadap vektor DBD. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan angka bebas jentik (ABJ) sebesar 96,27% dari semula 85,05%, ovitrap indeks dari 14,49% turun menjadi 8,88% dan daya bunuh gorden berinsektisida sipermethrin plus etil sellulosa terhadap nyamuk Ae. aegypti 82,93% pada minggu ke-15 (3 bulan).
No other version available