Text
Filariasis dan Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Penularannya di Desa Pangku-Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi-Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah
Sejak dilakukannya survey darah jari filariasis pada tahun 2004, Desa Pangku-Tolole telah ditetapkan sebagai desa endemis filariasis. Namun demikian, sejak diketahui sebagai daerah endemis sampai kegiatan penelitian ini dilakukan, Informasi mengenai aspek penentu penularan filariasis dalam hubungannya dengan parasit, vektor dan manusia di wilayah tersebut masih sangat terbatas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui angka prevalensi microfilaria penduduk pada saat penelitian dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis di desa tersebut. Penelitian ini termasuk dalam jenis observasional dengan rancangan crosssectional study, karena pengukuran faktor risiko dan efek diukur dalam waktu yang bersamaan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengambilan darah jari penderita filariasis dan wawancara pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 207 warga dari total 700 penduduk yang diambil darahnya, sebanyak 28 warga diantaranya (13,53%) positif terinfeksi Brugia malayi. Hasil tersebut menggambarkan bahwa Desa Pangku-Tolole merupakan desa endemis tinggi filariasis. Faktorfaktor individu menunjukkan hubungan dengan kejadian filariasis. Hasil analisis juga menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara warga yang menggunakan kelambu dan obat nyamuk bakar dalam hubungannya dengan infeksi filariasis (r=0,199; p=0,038). Pengetahuan, sikap masyarakat mengenai perlindungan diri terhadap infeksi filariasis dalam hubungannya perilaku masyarakat tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (r=0,231; p=0,585). Kebiasaan menginap di kebun yang dilakukan oleh 38,75% responden nampaknya tidak menunjukkan hubungan terhadap kejadian filariasis. Namun berbeda dengan perilaku yang sering dilakukan oleh 63,75% responden pada malam hari, yaitu mencari hiburan pada hampir setiap malam di luar rumah, yang menunjukkan bahwa perilaku tersebut signifikan berhubungan dengan kejadian filariasis(r=0,208; p=0,033).
No other version available