Text
Hubungan Keberadaan Pekerja Migrasi Ke Daerah Endemis Malaria dan Jarak Ke Tempat Perkembangbiakan Vektor Dengan Keberadaan Parasit Malaria
Penderita malaria di Kabupaten Tasikmalaya dan Sukabumi, didominasi oleh kasus impor penduduk migrasi yang bekerja di luar pulau Jawa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penularan malaria yang berasal dari penduduk migrasi di kedua kabupaten tersebut. Sampel penelitian adalah keluarga yang mempunyai anggota keluarga pekerja migrasi di daerah endemis malaria dan yang tidak. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT), pemeriksaan mikroskopis, interview pekerja migrasi, dan pemeriksaan Tempat Perkembangbiakan Vektor (TPV) malaria serta jaraknya ke rumah responden. Tidak ditemukan sampel positif malaria secara mikroskopis, tapi terdapat 10 sampel positif (SPR=2,47%) pada RDT. Keberadaan pekerja migrasi merupakan faktor risiko terjadinya malaria di wilayah tersebut (p=0,047). Jarak dari rumah ke TPV malaria adalah 3,34 - 1.486,50 m. Variasi jarak rumah dengan TPV tidak berhubungan dengan hasil pemeriksaan parasit malaria. Disimpulkan bahwa keberadaan anggota keluarga sebagai pekerja migrasi ke daerah endemis malaria, merupakan faktor risiko terjadinya kesakitan malaria di wilayah penelitian, sedangkan jarak dari rumah ke TPV bukan faktor risiko terjadinya kesakitan malaria di wilayah tersebut. Daerah tujuan pekerja migrasi di luar Pulau Jawa yang paling banyak terjadi kasus malaria pada pekerja migrasi asal Sukabumi adalah Provinsi Aceh dan asal Kabupaten Tasikmalaya adalah Provinsi Maluku.
No other version available