Text
Karakteristik Individu dan Kondisi Lingkungan pemukiman di Daerah Endemis Leptospirosis di Kota Semarang (Individual Characteristics and Environmental Condition of Settlement in Endemic Area of Leptospirosis in Semarang City)
Leptospirosis adalah penyakit demam akut yang dapat menginfeksi manusia dan hewan (zoonosis) dan disebabkan oleh bakteri leptospira. Kota Semarang merupakan salah satu daerah endemis leptospirosis dengan insiden pada tahun 2009 sebanyak 13,27/100.000 penduduk dan kematian 3,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik individu penderita leptospirosis dan hubungannya dengan lingkungan pemukiman. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah semua pengunjung Puskesmas, sedangkan sampel adalah pengunjung Puskesmas dengan gejala klinis leptospirosis (terutama: demam dengan suhu tubuh > 37C) atau demam disertai sakit kepala, nyeri otot, konjungtivitis dan ruam). Data lingkungan pemukiman diperoleh dengan melakukan pengamatan sedangkan karakteristik individu kasus leptospirosis dengan wawancara, data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden sebagian besar kelompok usia 10-19 tahun (38,1%), jenis kelamin laki-laki (56,2%), dan tingkat pendidikan tidak tamat SD (30,5%). Kasus leptospirosis lebih banyak terjadi pada laki-laki, kelompok usia 0-19 tahun dengan (CFR=3,6). Kondisi lingkungan yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis meliputi dinding dapur tidak permanen, tidak ada langit-langit, tempat sampah terbuka dan kondisi rumah yang kotor. Upaya pencegahan penularan leptospirosis dapat dilakukan melalui kebersihan lingkungan, penanganan sampah yang baik sehingga tidak menjadi tempat bersarang tikus.
No other version available