Text
Hubungan Pola Konsumsi Makanan Berisiko dengan Kejadian Stroke
Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 8,3 per mil (Riskesdas,2007). Pola konsumsi makanan yang buruk dapat menjadi pemicu terjadinya stroke. oleh karena itu perlu dilakukan analisis lanjut yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan berisiko dengan kejadian stroke di Indonesia. penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan data sekunder riset kesehatan dasar 2007. hasil penelitian menemukan bahwa konsumsi makanan berpenyedap, konsumsi makanan asin, konsumsi makanan berlemak, konsumsi makanan jeroan, dan konsumsi makanan berkafein akan meningkatkan risiko stroke, sedangkan untuk konsumsi makanan manis, berpengawet dan dipanggang berbanding terbalik.
No other version available