Text
Kuantitas, Kualitas, dan Daya Fagositosis Neutrofil pada Saliva dan Darah Bayi Baru Lahir dengan Faktor Risiko Sepsis
Sepsis neonatal adalah sindrom klinik pada bulan pertama kehidupan bayi akibat respons sistemik terhadap infeksi. Analisis saliva menjadi sumber daya penting untuk mengevaluasi kondisi saliva pada implikasi keadaan fisiologis dan patologis, yang berguna sebagai sarana untuk diagnosis penyakit. Neutrofil merupakan merupakan sel yang pertama kali datang di lokasi inflamasi dan merupakan komponen seluler utama untuk respon natural selama infeksi akut, influks ke saliva terjadi terus-menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas neutrofil saliva dan darah bayi baru lahir dengan risiko sepsis. Sebanyak 30 sampel dari saliva dan darah bayi dengan risiko sepsis diambil sebagai kasus serta 30 sampel saliva dan darah bayi sehat sebagai kontrol. Terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah neutrofil, daya fagositosis (30 menit dan 60 menit), ekspresi TLR2 & TLR4, myeloperoksidase (MPO), H2O2, dan laktoferin (LTF) pada saliva dan darah bayi kasus dibandingkan dengan saliva dan darah bayi kontrol. Hasil menunjukkan neutrofil saliva dapat digunakan sebagai salah satu biomarker adanya sepsis neonatal awitan dini.Kata Kunci: Fagositosis, H O LTF, MPO, neutrofil, sepsis neonatal, TLR2, TLR4 2 2,
Kata Kunci: Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun yang ditandai oleh peradangan kronis dan akut. Biomarker klasik untuk mendeteksi adanya penyakit LES adalah antibody anti-double stranded DNA (anti-dsDNA) dan urine Monocyte Chemoattractant Protein-1 (uMCP-1). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara kedua biomarker tersebut dengan klasifikasi histopatologis nefritis lupus untuk mengganti biopsi ginjal dalam penentuan kelas histopatologi nefritis lupus. Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan berupa studi observasional dengan pengambilan sampel darah dan urin untuk mengetahui kadar antibodi anti-dsDNA dan MCP-1, serta biopsi ginjal untuk menentukan kelas nefritis lupus berdasarkan klasifikasi WHO tahun 1982. Data hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,208>α) antara mean rank kadar anti-dsDNA pada kelompok kontrol dan kelompok kasus,begitu pula dengan hasil perbandingan mean rank kadar uMCP-1 (p=0,247>α). Uji korelasi Spearmans rho,menunjukkan hubungan signifikan kadar anti-dsDNA dan kadar uMCP-1 (r = 0,861; p
No other version available