Text
Urinating After Sexual Intercourse Prevents Pregnancy: Adolescents' Misconceptions Of Reproductive Health Knowledge
Latar belakang: Kesehatan reproduksi remaja pada masa ini menuntut perhatian semua pihak. Banyaknya kasus seks pranikah, kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi di kalangan remaja menuntut pemerintah dan semua pihak yang berkepentingan mengambil sebuah tindakan untuk mengatasinya. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi ditengarai menjadi penyebab utama remaja melak'ttkan perilaku seks beresiko.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 320 orang siswa sekolah menengah di kota Semarang. Data dikumpulkan dengan mempergunakan angket yang mengukur tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan hal yang berkaitan dengan seksualitas.
Hasil: Enam puluhpersen remaja mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah. Miskonsepsi terjadi pada isu seputar terjadinya kehamilan dimana sebagian besar mereka beranggapan bahwa buang air kecil setelah berhubungan seksual dapat menghindarkan si gadis dari kehamilan. Sebagian lagi beranggapan bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada hubungan seks yang pertama. Teman sebaya dan media terbukti signifikan sebagai prediktor pengetahuan remaja.
Kesimpulan: Dengan banyaknya remaja yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah dan banyaknya miskonsepsi seputar kesehatan reproduksi remaja, pendidikan seks menjadi sangat penting dibangun sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
A0002842 | jurnal kesehatan reproduksi | Available |
No other version available