Text
Ujicoba Efektivitas Desinfektan Kaporit dan Lisol terhadap Jarum Suntik yang Dihancurkan/Tanpa Dihancurkan
Menurut laporan WHO tahun 1999, mellaporkan bahwa di Prancis pernah terjadi 8 kasus pekerja kesehatan terinfeksi HIV melalui luka 2 kasus diantaranya menimpa petugas yang menangani limbah medis Pemakaian alat suntik setiap bulan untuk pengobatan mencapai 10 juta pelayanan padahan selain untuk pengobatan alat suntik juga digunakan dalam program imunisasi bagi bayi dan anak-anak yang setiap tahunnya mencapai 4.9 juta anak dan setiap anak ,e,erlukan 8 suntikan. Dengan demikian jumlah limbah medis tajam di Indonesia menjadi sangat tinggi. Kemampuan kaporit sebabagai desinfektan sangat baik dibandingkan dengan lisol dengan diperoleh hubungan sebagai berikut Ntx=Nt1 0.0096 (C)-0.126 dengan variasi konsentrasi yang sama untuk desinfektan yang digunakan jumlah kuman setelah dikontrakan untuk kaporit lebih kecil dibandingkan dengan lisol. Terhadap variasi waktu perendaman terhadap penurunan jumlah kuman, untuk lisol memiliki hasil uji F berbeda bermakna. Artinya sifat desinfeksi tergantung dari konsentrasi sedangkan terhadap variasi konsentrasi terhadap jumlah penurunan kuman tidak berbeda bermakna, artinya variasi konsentrasi menghasilkan grafik jumlah penurunan kuman yang sama.
No other version available