Text
Gambaran Pola makan Pasien Kanker Payudara di Ruang Bedah RSUD Ulin Banjarmasin
Masalah gizi lebih mulai terlihat di masyarakat hal ini disebabkan adanya perubahan gaya hidup dan pola makan barat. Cenderung dengan kandungan lemak dan protein tinggi, serta kadar serat rendah yang meningkatkan risiko penyakit degeneratif diantaranya kanker payudara merupakan kanker yang sering dijumpai pada wanita dan menduduki urutan kedua kenker pada wanita di Indonesia. Sallah satu penyebab kanker payudara adalah pola makan yang kurang baik yakni pola makan tinggi lemak seperti makanan yang digoreng, makanan yang dibakar, dan sering mengkonsumsi bahan tambahan makanan. Pola makan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko terkena kanaker payudara, lemak ditengarai dapat meningkatkan aktivitas reseptor sehingga kemungkinan terjadinya kanker payudara juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan pasien kanker payudara di ruang bedah RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara “accidenttal”. Populasi sampel adalah semua pasien kanker payudara yang dirawat inap di ruang bedah RSUD Ulin Banjarmasin dengan jumlah sampel 7 oarang. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mengunakan kuesioner kemudian dinarasikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien yang menderita kanker payudara berumur diatas 30 tahun. Kebanyakan pasien tersebut baru mengetahui kalau mereka mengidap penyakit kanker payudara setelah 1-2 tahun kemudian. Pola makan pasien meliputi jenis, jumlah, dan frekuensi. Meliputi bahan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, buah, lemak dan minyak, minuman, susu, dan bahan makanan lain seperti makanan olahan. Pola makan pasien cukup bervariasi dari semua jenis bahan makanan, ada yang baik dan ada yang kurang baik. Pola makan yang baik dilihat dari kebiasaan makan pasien dahulu yang sering mengkonsusmsi bahan makanan sumber antioksidan yang berfungsi sebagai pelawan kanker, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan pola makan yang kurang baik yakni pasien dahulunya sebelum terterdiagnosa menderita kanker payudara suka menkonsumsi makanan tinggi lemak (makanan yang digoreng), makanan yang diasap dan dibakar serta makanan yang diawetkan yang bisa bersifat karsinogenik, dengan jumlah yang banyak dan sering dengan frekuensi 1x/hari sampai dengan 4-6x/minggu. Rata-rata pasien juga suka menggunakan bahan tambahan makanan seperti penyedap rasa dan pemanis buatan dengan frekuensi>3x/hari. Disarankan bagi pasien untuk memperhatikan pola makan yang sesuai dengan jenis, jumlah, dan ditingkatkannya kegiatan promosi kesehatan dilingkungan rumah sakit maupun dilingkungan masyarakat tentang bahaya kanker payudra.
No other version available