Text
Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Penyakit refluks gastroesofageal (gastroesphogeal reflux disease, FERD) kurang umum dijumpai dan derajat keparahan endoskopiknya lebih ringan di Asia dibandingkan di negara barat. Namun, data saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan frehuensi penyakit tersebut di asia. Pemeriksaan buku emas untuk diagnosis GERD erosif adalah endoskopi saluran cerna atas. Sementara itu, tidak terdapat pemeriksaan buku emas untuk diagnosis penyakit refluks nonerofif (non-erosife reflux disease., NERD) dan diagnosisnya mengandalkan gejala atau respons terhadap pengobatan protonpumpinhibitor (PPI). Sasaran pengobatan GER adalah menyembuhkan esofagitis, memperingan gejala, mempertahankan pasien tetap bebas gejala, memperbaiki kualitas hidup, dan mencegah komplikasi. Hingga saat ini, PPI merupakan terapimendikamentosa yang paling efektif. Sesudah pengobatan awal , terapi on-demond dapat efektif pada beberapa pasien penderita NERO atau esofagitis erosif ringan. Bedah anti-refluks oleh dokter bedah yang kompeten dapat membuahkan hasil-hasil yang sama, dengan mortalitas operatif sebesar 0,1-0,8%. Keputusan bergantung pada pilihan pasien dan kestersediaan dokter bedah yang berpengalaman. Pada penderita GERD yang tidak megeluhkan gejala peringatan (alarm symptoms) saat pemeriksaan di layanan primer, pengobatan dapat dimulai dengan PPI dosis standar selama 2 minggu. Bila responsnya sesuai, PPI dilanjutkan selama 4 minggusebelum masuk masuk ke terapi on-demand
A0001711 | Cermin Dunia Kedokteran:38(7)2011:490-492 | Available |
No other version available