Text
Reistansi Larva Aedes aegypti terhadap Insektisida Organofosfat di Tanjung Priok dan Mampang Prapatan, Jakarta
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Jakarta merupakan propinsi dengan jumlah penderita DBD terbanyak. Tanjung Priok, di Jakarta Utara merupakan daerah endemis DBD dan Mampang Prapatan di Jakarta Selatan merupakan salah satu daerah sporadis DBD. Pemberantasan DBD hanya ditekankan pad a pengendalian vektomya yaitu Ae. aegypti. Organofosfat adalah insektisida yang telah digunakan lebih dari 25 tahun untuk pengendalian vektor. Penggunaan insektisida dalam waktu lama d~ dosis subletal dapat menginduksi resistensi larva. Pad a resistensi serangga terhadap organofosfat terjadi peningkatan aktivitas enzim esterase non spesifik yang dapat diuji dengan microplate assay. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status kerentanan Ae. aegypti terhadap insektisida golongan organofosfat di Tanjung Priok Jakarta Utara dan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Pada penelitian ini dilakukan uji microplate dengan ELISA reader untuk mengetahui peningkatan aktivitas esterase alfa dan beta pada larva Ae. Aegypti. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil, terdapat perbedaan bermakna antara jumlah larva yang resisten di Tanjung Priok dan Mampang Prapatan (p=O.OO) yaitu 97,5% di Tanjung Priok dan 64,5% di Mampang Prapatan, berdasarkan nilai absorbance value (A V). Terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata nilai A V esterase alfa dan beta di Tanjung Priok dengan Mampang Prapatan dengan rata-rata AV lebih tinggi di Tanjung Priok. Dari seluruh sampel yang diperiksa sebagian besar menunjukkan aktivitas esterase alfa dan beta yang sinergis (81,5%). Sebagian besar larva Ae. aegypti di Tanjung Priok dan Mampang Prapatan telah resisten terhadap insektisida organofosfat.
No other version available