Text
Apiprazol sebagai Terapi Tambahan pada Gangguan Depresi Mayor
Gangguan Depresi Mayor (GDM) merupakan gangguan mood yang dikaitkan dengan mortalitas., morbiditas, dan disabilitas yang signifikan. Antidepresan merupakan lini pertama pengobatan GDM antidepresan cukup banyak tersedia, duapertiga pasien tidak mencapai remisi setelah pemberian satu jenis antidepresan dengan durasi dan dosisyang adekuat. Bahkan, beberapa pasien tidak mencapai remisi meskipun telah menggunakan beberapa antidepresan. Tidak tercapainya remisi parsial menyebabkan penyakit menjadi kronik, seringnya kekambuhan, buruknya kesehatan fisik, rendahnya kualitas hidup dan tingginya risiko bunuh diri. Oleh karena itu, target pengobatan depresi tidak hanya mengurangi gejala tetapi juga membantu pasien mencapai dan mempertahankan remisi. Ada beberapa pilihan terapi untuk hidup dan tingginya risiko bunuh diri. Oleh karena itu, target pengobatan depresi tidak hanya mengurangi gejala tetapi juga membantu pasien mencapai dan mempertahankan remisi. Ada beberapa pilihan terapi untuk pasien yang tidak berespons atau responsnya parsial terhadap atidepresan. Misalnya, mengganti dengan antidepresan lainnya dari klas farmakologik berbeda, mengganti dengan antidepresan lain dari klas farmakologi sama, mengombinasi dua antidepresen dari klas berbeda dan menambah antidepresen dengan obat lain, misalnya litium, hormon tiroid, atau dengan antipsikotika atipik, misalnya risperidon, olanzapin, quetiapin, ziprasidon dan aripiprazol depat digunakan sebagai terapi tambahan. Aripiprazol bekerja sebagai agonis persial pada reseptor D2,D3 dan reseptor 5-HT, serta antagonis pada 5-HT2A kerjanya pada beberapa reseptor ini memberian efek antidepresan. Oleh karena itu, ia dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien yang tidak berespons atau responsnya parsial terhadap antidepresan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa aripiprazol efektif terapi tambahan pada GDM dan tolerabilitasnyalebih baik.
No other version available