Text
Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Cold Stress pada Tenaga Kerja Cold Storange PT. X di Belawan
Tenaga kerja cold strorange di bagian processing PT.X Belawan, terpapar suhu dingin 5⁰C. Kondisi ini aan menyebabkan cold stress. Cold stress adalah reaksi dari tubuh pada kondisi di tempat kerja, terpapar suhu dingin merupakan ancaman langsung pada tubuh tenaga kerja, dan bias menyebabkan penurunan suhu tubuh dan kenaikan tekanan darah.Pada suhu dingin kebutuhan energy lebih tinggi disbanding suhu panas. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen kuasi, dengan desain eksperimen pre-test and post-test control group, dengan intervensi pemberian makanan tambahan selama 1 bulan (26 hari kerja). Sampel yang sesuai dengan criteria inklusi sebanyak 60 orang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsumsi energy dan protein pada tenaga kerja, untuk mengetahui kontribusi makanan tambahan terhadap konsumsi energy dan proten pada tenaga kerja dan untuk mengetahui cold stress pada tenaga kerja cold storage in PT.X Belawan dari hasil pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Suhu tubuh diukur dengan thermometer aksila, sedangkan untuk pemeriksaan tekanan darah digunakan sphymoanometer dan stethoscope. Data dianalisa dengan uji t- Test dan program SPSS versi 15 pada signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkanpemberian makanan tambahan sebesar 300 kalori member kontribusi energy sebeasr 25,88% dan protein sebesar 29,99% serta mampu menaikkan suhu tubuh sebesar 1,67⁰C untuk kelompok perlakuan. Seangkan untuk tekanan darah pemberian makanan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan control, yang disebabkan adanya factor lain. Untuk menaikkan daya tahan tubuh dan menghindari cold stress disarankan agar tenaga kerja di cold storage diberi makanan tambahan secara teratur diantara makan utama yaitu pukul 10.00 WIB dan pukul 1500 WIB sebesar 300 kalori, selain itu supaya memekai baju yang sifatnya I,pemiabel.
No other version available