Text
Peranan Hubungan Ibu-Anak pada Gagal Tumbuhan Anak 0-36 Bulan
Sumber daya manusia uyang berkualitas lebih menetukan kemajuan suatu bangsa dibandingkan dengan kemampuan ternologi dan ekonominya. Sumber daya manusia ini sudah harus dibina sejak tahun-tahun awal kehidupan. Hubungan ibu-anak merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk tumbuh kembang optimal aak. Drfisiensi atau gangguan pada hubungan ibu-anak berakibat gagal tumbuh. Gagal tumbuh yang tidak ditemukan dasar biomedik sebagai penyebabnya digolongkan sebagai gagal tumbuh non organic. Gagal tumbuh bisa nebyebabkan nebingkatnya risiko kematian bayi dan anak, retardasi mental gangguan emosi dan perilaku. Pengkajiaqn yang tepat dan diagnosis yang akurat merupakan dasar untuk intervensi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peranan hubungan ibu – anak pada proses tumbuh kembangan anak usia 0-36 bulan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Responden penelitian ini adalah 112 anak berusia 0-36 bulan dan ibunya yang telah memenuhi syarat. Menentukan gagal tumbuh digunakan timbangan dacin untuk mengetahui berat badan anak dan kartu menuju sehat (KMS) untuk melihat persentasi berat badan anak dan Denver menilai perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan berbahasa dan personal sosial. Menilai hubungan anak menggunakan Parent Infant Relationship Global Assessment Scale (P1R-GAS) dari Diagnostic Classication : 0-3 (DC : 0-3) Masing-masing responden diobservasi 3 kali dengan waktu sekitar 30-45 menit tiap kali pertemuan. Analisis regresi logistic multiple memberikan hasil : hubungan ibu-anak berperan paling besar untuk terjadinya gagal tumbuh setelah variable umur anak, dan umur ibu control (OR = 130,9920, CI 95% = 13,5540-1265, 9661, p = 0,000). Pada penelitian ini hubungan ibu-anak merupakan variaqbel yang berperan paling besar terhadap terjadinya gagal tumbuh.
No other version available