Text
Kajian Tempat Perindukan Nyamuk di Daerah Endemis DBD di Kabupaten Bantul Tahun 2007
Penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh vektor. Keberadaan penyakit tersebut menjadi sangat penting karena telah menjadi endemis di beberapa wilayah di Indonesia. Demikian halnya dengan kabupaten Bantul, sampai dengan bulan April 2007 ini walaupun penederita DBD mengalami penurunan, tetapi jumlah korban yang meninggal meningkat untuk periode waktu yang sama di tahun 2006. Sebagai penyakit tular vektor, maka metode paling efektif untuk pemberantasan vektor diperlukan data mengenai habitat dan populasi nyamuk.idorejo, Sorowajan, Ngglondong, Ngipik, dan Kembaran. Unit sampel yang disurvei adalah rumah, dengan obyek pengamatan kontainer. Survei jentik dimulai dari rumah kasus yaitu rumah di mana ada anggota keluarganya yang pernah menderita penyakit DBD. Rumah yang akan disurvei untuk setiap dusun adalah 20 rumah terdiri dari 19 rumah yang berada disekeliling rumah kasus dan 1 rumah kasus. Sehingga total untuk seluruh dusun ada 100 rumah.
Survei jentik dilakukan empat kali yaitu pada bulan April, Mei, Junidan Juli 2007 Nilai indeks jentiki (HI,CI dan BI) terendah yaitu 0 didapatkan pada waktu survei bulan Mei di dusun Ngipik, dan bulan Juli di dusun Ngglondong, nilai indeks jentik tertinggi didapatkan survei bulan April, HI tertinggi yaitu 45% berasal dari dusun Kembaran, CI tertinggi yaitu 16% dan BI 75% berasal dari dusun Sidorejo. Dari hasil survei didapatkan rata-rata nilai HI masih diatas 5% berarti masih diatas batas maksimal yang ditetapkan oleh Kemenkes. Sebagian besar nilai BI di semua dusun sama dengan nilai HI yang berarti jumlah kontainer positif jentik di satu rumah positif jentik rata-rata hanya 1 kontainer.
Dari empat kali survei didapatkan ada 11 jenis kontainer yang positif jentik yaitu gentong/tempayan, bak mandi, ember, tebangan bambu, reservoir, drum, dispenser, selokan, tempat minum burung, pot bunga dan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Jenis kontainer yang dominan sebagai kontainer positif jentik untuk masing-masing dusun berbeda Di dusun Sidorejo, Ngglondong, ngipik dan Sorowajan jenis kontainer yang dominan sebagai kontainer positif jentik adalah bak mandi. Di dusun Kembaran jenis kontainer yang dominan sebagai kontainer positif jentik adalah barang-barang bekas.
Lokasi kontainer yang mendominasi sebagai kontainer positif jentik untuk masing-masing dusun berbeda. Di dusun Sidorejo dan Kembaran prosentase kontainer positif jentik lebih banyak yang berlokasi di luar rumah dari pada yang didalam rumah. Di dusun Sorowajan, Ngglondong, dan Ngipik persentase positif jentik lebih banyak yang berlokasi di dalam rumah dari pada yang di luar rumah.
Keberadaan tutup pada kontainer sangat mempengaruhi ada tidaknya jentik pada kontainer tersebut.Dari hasil survei didapatkan kontainer yang tidak mempunyai tutup/kontainer terbuka banyak yang menjadi tempat perindukan nyamuk dibandingkan kontainer yang tertutup untuk semua dusun
A00001840 | Human Media, 3(1):1-10 | Available |
No other version available