Text
Pendekatan Diagnosis Kelainan Bawaan Menurut Klasifikasi European Registration of Congenital Anomalies (Eurocat)
Kemajuan bidang kesehatan di Indonesia pada saat ini memberikan dampak positif pada taraf kesehatan masyarakat termasuk kesehatan anak. Keberhasilan para tenaga kesehatan menanggulangi penyakit yang diakibatkan oleh infeksi dan gangguan gizi menyebabkan perhatian utama kesehatan anak bergeser pada masalah genetic, termasuk di dalamnya adalah kelainan bawaan. Belum adanya keseragaman dalam melakukan pencatatan kelainan bawaan oleh para tenaga kesehatan khususnya dokter di Indonesia mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini berdasarkan pada klasifikasi EUROCAT. Penelitian dilakukan di RSAB Harapan Kita dari tahun 2001 hingga 2005, dengan jumlah kelahiran sebanyak 16.490. Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif yang bersifat cohort. Diperoleh hasil 229 bayi memiliki kelainan tunggal, 57 lahir dengan sindrom, dan 29 bayi lahir dengan kelainan multiple. Berdasarkan kelainan struktur diperoleh hasil: 30 bayi dengan anomaly susunan saraf pusat; 7 dengan anomaly mata, telinga, wajah dan leher; 150 dengan anomaly jantung dan pembuluh darah; 1 dengan anomaly sistem pernapasan; 23 dengan celah bibir dan atau langit-langit; 26 dengan anomali sistem gastrointestinal; 36 dengan anomaly genitalia; 4 dengan anonali saluran kemih; 111 dengan anomaly system musculoskeletal; 2 dengan neoplasma; dan 17 dengan anomaly lainnya. Perlu adanya kewaspadaan dan kemampuan melakukan diagnosis dengan benar pada setiap dokter terutama dokter spesialis anak terhadap kelainan bawaan.
No other version available