Text
Ometric Exercise Detects Exaggerated Cardiovascular Reactivity and Delayed Cardiovascular Recovery in Normotensive Subjects with Family History of Hypertension Earlier than Istonic Exercise Does
Reaktifitas yang berlebihan terhadap olahraga berhubungan dengan kejadian hipertensi di kemudian hari. Subjek normotensi dengan riwajat keluarga hipertensi beresiko menderita hipertensi. Timbul pertanyaan apakah subyek yang normotensi namun dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai hiperreaktifitas kardiovasa terhadap olahrage untu menjawab pertanyaan tersebut, dilakuan penelitian eksperimental semu perbandingan dua kelompok Subyek melalukan olahraga isometik dengan menggunakan handgip dilanjutkan dengan olahraga isotonic dengan menggunakan sepeda orgometer (Monark, Sweden) Parameter kardiovasa yang diukur adalah tekanan darah dan trekuensi denyut nadi dengan menggunakan alat ukur vital sign otomatis (OMRON SEM-1, Japan). Pengukuran parameter kardiovasa dilakukan sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Tekanan darah rata-rata tekanan nadi, dan rate pressure product dihitung dengan menggunakan formula Reaktifitas kardiovasa merupakan selisih respon kardiovasa selama dengan sebelum olahraga. Rekaveri kardiovasa merupakan selisih respon kariovasa setelah dengan sebelum olahraga. Dapat disimpulkan bahwa subyek respon kardiovasa setelah dengan sebelum olahraga. Dapat disimpulkan bahwa subyek normotensi dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai kecenderungan untuk mengalami hipereaktifitas kardiovasa serta pelambatan rekoveri kardiovasa pada subyek nomotensi dengan riwayat keluarga hipertensi muncul lebih awal pada olahraga isometric daripada olahraga isotonik
A00002200 | Majalah Ilmu Faal Indonesia, 8(1):31-39 | Available |
No other version available